Tuesday, August 18, 2020

Museum Geologi Indonesia

Ruang 3 memberikan informasi mengenai pemakaian mineral pada kehidupan sehari-hari, baik itu secara tradisional ataupun modern. Setelah Indonesia merdeka, gedung tersebut kemudian dikelola oleh Pusat Djawatan Tambang dan Geologi (PDTG) pada tahun 1945 hingga 1950. Namun, selama gedung ini dikelola oleh PDTG banyak terjadi masalah pasukan sekutu ingin selalu menguasainya dan gedung geologi waktu itu dikosongkan serta berkasnya dipindahkan ke sebuah tempat yang aman. Pemerintah Belanda yang saat itu sedang menjajah Indonesia sadar tentang hal itu dan hanya dengan penguasaan berbagai hasil tambang dan sumber daya lainnya mereka dapat menunjang perekonomian Belanda. Anda bisa menempuhnya hanya dengan 25 menit saja dari Bandara Husein Sastranegara, sekitar 15 menit saja dari Stasiun Kereta Api Bandung, sekitar 30 menit saja dari Terminal Bis Leuwi Panjang dan sekitar 15 menit saja dari Terminal Bus Cicaheum. Museum Geologi Indonesia, Masih berada di dalam ruangan yang sama, diperlihatkan juga kegiatan penelitian geologi di Indonesia termasuk berbagai macam peralatan atau perlengkapan lapangan, sarana pemetaan dan juga penelitian serta hasil akhir dari kegiatan seperti berbagai peta geolologi, peta geofisika, peta gunung api, peta geomorfologi, peta seismotektonik dan segalanya. Kemudian beberapa miliar tahun setelahnya, ketika bumi sudah mulai menjadi tenang, lingkungannya juga mendukung perkembangan serta beberapa jenis tumbuhan yang bersel-tunggal, yang keberadaannya terekam dalam berbagai bentuk fosil Reptilia yang bertulang belakang dengan ukuran besar yang hidup pada Masa Mesozoikum Tengah hingga Masa Mesozoikum Akhir atau sekitar 210-65 juta tahun lalu.


Artefak yang telah terkumpul dari beberapa tempat yang ada di pinggiran Danau Bandung dapat menunjukkan bahwa kurang lebih sekitar 6000 tahun yang lalu danau Bandung tersebut pernah menjadi tempat bermukimnya manusia prasejarah. Keadaan geologi dari pulau Sumatera, Pulau Jawa, PulauSulawesi, PulauMaluku dan Pulau Nusa Tenggara serta PulauIrian Jaya. Ini diwujudkan dalam sebuah bentuk maket model gerakan dari lempeng-lempeng kulit bumi yang aktif. Ujung ruang sayap barat merupakan ruang yang memamerkan tentang kegunungapian, yang menjelaskan tentang berbagai keadaan beberapa gunung api yang aktif di Indonesia seperti Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Galunggung, Gunung Merapi dan Gunung Batu. Berbagai panel gambar yang terlihat menghiasi dinding ruangan diawali dengan beberapa informasi tentang keadaan planet bumi yang sudah terbentuk sekitar empat setengah milyar tahun yang lalu, saat makhluk hidup yang sangat dan paling primitif pun belum ada dan ditemukan. Ada juga berbagai fosil tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia seperti Ho-mo erectus P. VIII dan juga di beberapa tempat lainnya di berbagai penjuru dunia terkoleksi di museum ini dalam bentuk replikanya. Terima kasih telah membaca artikel tentang museum geologi bandung, museum geologi.


Ruang 7 memberikan informasi tentang sumber daya air dan cara pemanfaatannya, juga pengaruh lingkungan bagi kelestarian sumber daya tersebut. Informasi penting yang disampaikan pada para pengunjung dan pecinta wisata sejarah diantaranya adalah proses pembentukan sebuah fosil, termasuk juga batu bara serta minyak bumi, selain kondisi lingkungan purba. Karena pertempuran yang sering terjadi dimana-mana dan dokumen penting yang ada selalu dipindah-pindahkan hingga tahun 1950 dan kemudian kembali lagi ke Bandung. Ruang 1 memberikan informasi tentang berbagai manfaat mineral atau batu-batuan bagi manusia, ada juga panel gambar sebaran sumber daya mineral yang ada di Indonesia. Ruang 5 memberikan informasi tentang berbagai macam bahaya geologi atau aspek negatifnya seperti tanah longsor, letusan gunung api dan sebagainya. Nah, tunggu apalagi, ayo ke Bandung dan nikmati serunya wisata edukasi di Museum Geologi Bandung bersama keluarga, selain menyenangkan, kita juga akan belajar tentang banyak hal disini. Sedangkan ruang timur lantai 2 ini terbagi menjadi 7 buah ruangan kecil, yang semuanya memberikan berbagai informasi tentang aspek positif dan aspek negatif tataan geologi terhadap kehidupan manusia, khususnya yang ada di Indonesia.


1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Berbagai batuan dan juga mineral menempati bilik yang ada di sebelah baratnya, bilik ini memperlihatkan berbagai macam batuan, mineral seta susunan kristalografi yang berbentuk panel dan juga peraga asli. Ruang 2 memperlihatkan rekaman kegiatan eksplorasi dan juga eksploitasi sumber daya mineral. Gedung geologi yang telah kosong tersebut diduduki oleh pemerintah Belanda dan namanya kembali menjadi gedung Geologische Dienst. Untuk dapat melakukan berbagai penelitian dan juga penyimpanan bahan tambang serta fosil yang ditemukan dalam penyelidikan tersebut, maka dibutuhkan sebuah tempat yang cukup memadai, sehingga pemerintah Belanda akhirnya membangun sebuah gedung untuk menampung hal tersebut. Berbagai fosil serta sejarah asal manusia menurut teori evolusi Darwin juga ada di sini. Ada juga sejarah pembentukan Danau Bandung yang populer dan melegenda. Lantai 2 museum geologi Bandung juga terbagi menjadi tiga ruangan utama, yaitu ruang barat, ruang tengah serta ruang timur. Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruang utama. Ruang Orientasi diisi dengan peta geografi Indonesia yang berbentuk relief layar lebar yang selalu menayangkan kegiatan geologi dan juga museum dalam bentuk sebuah animasi, bilik pelayanan informasi museum dan juga bilik pelayanan pendidikan serta penelitian.


Ruang barat digunakan oleh staf museum dan ruang tengah serta ruang timurnya digunakan untuk berbagai peragaan yang dikenal sebagai ruang geologi bagi kehidupan manusia. Ruang 4 memberikan informasi cara pengolahan dan juga pengelolaan komoditi mineral serta energi. Selain maket dan berbagai panel informasi, setiap bilik di ruangan ini juga memperlihatkan banyak jenis batuan seperti batuan beku, sedimen dan malihan serta sumber daya mineral yang berada di setiap daerah. Informasi lengkap mengenai fosil dan juga sisa-sisa kehidupan pada masa lalu ditempatkan dalam bilik tersendiri di dalam Ruang Sejarah Kehidupan. Semuanya diperagakan dalam berbagai bentuk replika fosil Tyrannosaurus Rex Osborn (Sejenis kadal buas yang memakan daging) yang panjangnya bisa mencapai 19 m, tingginya hingga 6,5 m dan beratnya mencapai 8 ton. Semuanya ditampilkan dalam sebuah bentuk panel yang terdapat di ujung ruangan. Hipotesis kejadianbumi dalam sistem tata surya. Ruang 6 memberikan informasi mengenai aspek positif geologi terutama yang berkaitan dengan gejala-gejala gunung api. Selain adanya berbagai panel informasi,ruangan yang satu ini juga dilengkapi dengan sebuah maket kompleks Gunung api Bromo – Kelut – Semeru.

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.